Sunday 24 August 2008

Marhaban ya Ramadhan...

Kurang lebih seminggu lagi, kita akan bertemu lagi dengan Ramadhan. Alhamdulillah... Kira-kira apa yang ada di benak orang-orang saat ini (ketika menjelang Ramadhan)?

Sebagian orang akan merasa senang dan bahkan sangat senang karena masih diberi umur panjang hingga berkesempatan bertemu lagi dengan Ramadhan. Bagi mereka, Allah telah memberinya kesempatan lagi untuk berbenah diri, memperbaiki apa yang selama ini tidak benar. Walaupun sebenarnya untuk berbenah diri tidak perlu menunggu Ramadhan tiba. Bagi mereka yang sangat gembira bertemu lagi dengan Ramadhan, lebih karena kebanyakan mereka tahu benar kelebihan-kelebihan Ramadhan dibanding dengan bulan-bulan yang lain. So, apa sih kelebihan Ramadhan dibanding bulan-bulan yang lain? Mungkin lain waktu akan coba saya jabarkan di posting yang lain. Atau bisa juga googling, saya yakin kita bisa dapatan banyak info tentang Ramadhan di Google.

Ada juga sebagian orang yang merasa senang karena pada bulan Ramadhan, kebanyakan muslimin berubah menjadi sangat konsumtif. Bagi mereka yang mau berusaha dengan berjualan baik makanan maupun pakaian pada bulan ini hampir dapat dipastikan akan memperoleh keuntungan yang berlipat.

Sebagian orang mungkin akan merasa tertekan, karena pada bulan Ramadhan mereka merasa dipaksa untuk menahan lapar, haus dan keingingan untuk "berasap" di siang hari. Bagi mereka itu Ramadhan akan sangat melelahkan dan membosankan. Hal ini juga akan dirasakan bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah puasa (non muslim) karena sebagian dari mereka merasa terpaksa untuk menghormati orang-orang yang berpuasa.

Sebagian orang mungkin akan merasa was-was, ketakutan atau sebagainya. Mereka takut ketahuan saat makan pada siang hari. Mereka takut tidak ada warung yang buka pada siang hari. Mereka takut tidak ada hiburan malam yang buka. Mereka takut digerebeg atau terkena razia saat berbuat maksiat.

Sebagian orang mungkin tidak merasakan apa-apa. Bagi mereka tidak ada sesuatu hal yang istimewa pada Ramadhan. Mereka menganggap Ramadhan hanyalah sebuah rutinitas yang terus akan berulang tiap tahunnya. Dan mereka tidak merasa tersentuh sedikit pun.

Saya sendiri merasa sangat senang karena ternyata Allah masih memberi kesempatan saya untuk kembali bertemu dengan Ramadhan. Tapi kok sepertinya sombong sekali. Seakan saya tahu kalau saya pasti akan benar-benar bertemu dengan Ramadhan tahun ini. Bagaimana kalo tiba-tiba Allah mencabut ajal saya dan saya tidak jadi bertemu dengan Ramadhan. Baru mendekati Ramadhan saja, sudah tumbuh rasa sombong di hati ini. Astagfirullah.. Ampuni segala kesalahan saya ya Allah..

Sekarang saya malah merasa takut dan was-was. Saya benar-benar takut tidak bisa bertemu lagi dengan Ramadhan yang sudah dirindu-rindukan. Ya Allah yang Maha Kuasa, panjangkan lah umur kami yang merindukan Ramadhan, hingga kami bisa bertemu lagi dengan Ramadhan ini dan Ramadhan-Ramadhan berikutnya. Dan jadikanlah kami sebagai hamba-hamba Mu yang bertaqwa..

1 comment:

Anonymous said...

Semoga kita menjadi bagian orang-orang yang bisa memanfaatkan Ramadhan sebaik-baiknya.

Salam kenal, IF'er juga kan?? :)